TEORI
KLASIK DAN TEORI NEO-KLASIK DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
A.PERBEDAAN TEORI KLASIK DAN TEORI NEO-KLASIK
DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
a. Teori Klasik Dalam Perdagangan Internasional- Teori nilai yang digunakan Adam Smith adalah teori biaya produksi, walaupun semula menggunakan teori nilai tenaga kerja. Barang mempunyai nilai guna dan nilai tukar. Ongkos produksi menentukan harga relatif barang, sehingga tercipta dua macam harga, yakni harga alamiah dan harga pasar dalam jangka panjang harga pasar akan cenderung menyamai harga alamiah, dan dengan teori tersebut timbul konsep paradoks tentang nilai.
- Ricardo adalah seorang Pemikir yang paling menonjol di antara segenap pakar Mazhab Klasik. Ia sangat terkenal karena kecermatan berpikir, metode pendekatannya hampir seluruhnya deduktif. David Ricardo telah mengembangkan pemikiran-pemikiran Adam Smith secara lebih terjabar dan juga lebih sistematis. Dan pendekatannya teoretis deduktif, pemikirannya didasarkan atas hipotesis yang dijadikan kerangka acuannya untuk mengkaji berbagai permasalahan menurut pendekatan logika. Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu: teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi dan disajikan sebagai teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan harga, teori perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan perkembangan ekonomi.
b.Teori Neo-Klasik Dalam Perdagangan Internasional
1).Mazhab neoklasik
telah mengubah pandangan tentang ekonomi baik dalam teori maupun dalam
metodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan pada nilai tenaga kerja atau
biaya produksi tetapi telah beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility).
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang baru dalam teori ekonomi.
2). Salah
satu pendiri mazhab neoklasik yaitu Gossen, dia telah memberikan sumbangan
dalam pemikiran ekonomi yang kemudian disebut sebagai Hukum Gossen I dan II.
Hukum Gossen I menjelaskan hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan
tingkat kepuasan yang diperoleh, sedangkan Hukum Gossen II, bagaimana konsumen
mengalokasikan pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang diperlukannya.
Selain Gossen, Jevons dan Menger juga mengembangkan teori nilai dari kepuasan
marjinal. Jevons berpendapat bahwa perilaku individulah yang berperan dalam
menentukan nilai barang. Dan perbedaan preferences yang menimbulkan perbedaan
harga. Sedangkan Menger menjelaskan teori nilai dari orde berbagai jenis
barang, menurut dia nilai suatu barang ditentukan oleh tingkat kepuasan
terendah yang dapat dipenuhinya. Dengan teori orde barang ini maka tercakup
sekaligus teori distribusi.
3). Pemikiran
yang sangat mengagumkan yang disusun oleh Walras tentang teori keseimbangan
umum melalui empat sistem persamaan yang serempak. Dalam sistem itu terjadi
keterkaitan antara berbagai aktivitas ekonomi seperti teori produksi, konsumsi
dan distribusi. Asumsi yang digunakan Walras adalah persaingan sempurna, jumlah
modal, tenaga kerja, dan lahan terbatas, sedangkan teknologi produksi dan
selera konsumen tetap. Jika terjadi perubahan pada salah satu asumsi ini maka
terjadi perubahan yang berkaitan dengan seluruh aktivitas ekonomi
B.PERSAMAAN TEORI
KLASIK DAN TEORI NEO-KLASIK DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Sebetulnya pandangan ini bersumber pada teori atau sudut pandangan kaum klasik dan neo klasik, yang tidak lain adalah ilmu ekonomi “ liberal “
Sebetulnya pandangan ini bersumber pada teori atau sudut pandangan kaum klasik dan neo klasik, yang tidak lain adalah ilmu ekonomi “ liberal “
- Filsafat kaum klasik mengenai masyarakat, prinsipil tidak berbeda dengan filsafat mazhab pisiokrat, kaum klasik mendasarkan diri pada tindakan-tindakan rasional, dan bertolak dari suatu metode alamiah. Kaum klasik juga memandang ilmu ekonomi dalam arti luas, dengan perkataan lain secara normatif.
- Politik ekonomi kaum klasik merupakan politik ekonomi laissez faire. Politik ini menunjukkan diri dalam tindakan-tindakan yang dilakukan oleh mazhab klasik, dan dengan keseimbangan yang bersifat otomatis, di mana masyarakat senantiasa secara otomatis akan mencapai keseimbangan pada tingkat full employment.
- Asas pengaturan kehidupam perekonomian didasarkan pada mekanisme pasar. Teori harga merupakan bagian sentral dari mazhab klasik, dan mengajarkan bahwa proses produksi dan pembagian pendapatan ditentukan oleh mekanisme pasar. Dan dengan melalui mekanisme permintaan dan penawaran itu akan menuju kepada suatu keseimbangan (equilibrium). Jadi dalam susunan kehidupan ekonomi yang didasarkan atas milik perseorangan, inisiatif dan perusahaan orang-perorangan.
- Ruang lingkup pemikiran ekonomi klasik meliputi kemerdekaan alamiah, pemikiran pesimistik dan individu serta negara. Landasan kepentingan pribadi dan kemerdekaan alamiah, mengritik pemikiran ekonomi sebelumnya, dan kebebasan individulah yang menjadi inti pengembangan kekayaan bangsa, dengan demikian politik ekonomi klasik pada prinsip laissez faire.
- Pemikiran kaum klasik telah membawa perubahan besar dalam bidang ekonomi. Salah satu hasil pemikiran kaum klasik telah mempelopori pemikiran sistem perekonomian liberal. Dalam pemikiran kaum klasik bahwa perekonomian secara makro akan tumbuh dan berkembang apabila perekonomian diserahkan kepada pasar. Peran pemerintah terbatas kepada masalah penegakan hukum, menjaga keamanan dan pembangunan infrastruktur.
Sedangkan
Neo-klasik yang percaya bahwa semakin sedikit peranan pemerintah akan semakin
baik memberikan teori baru yang menyatakan bahwa perekonomian secara alami akan
bergerak kearah full employment dan ekuilibriumnya berada dalam steady state.
Peran
pemerintah di dalam pembangunan lebih dititikberatkan kepada penertiban APBN,
dan pemanfaatan/penggunaan kekuatan pasar.
Peran
pemerintah dalam pembangunan harus dibatasi dan berorientasi kepada pembangunan
infrastruktur, kesehatan dan pendidikan. Campur tangan pemerintah yang
berkelebihan dalam perencanaan pembangunan dikhawatirkan menimbulkan
“Government Failure”, seperti birokrasi yang berkelebihan, KKN, dan lain
sebagainya. Membatasi APBN dapat mengurangi defisit, karena akan menimbulkan
ketidakstabilan di dalam ekonomi. Pemanfaatan kekuatan pasar yaitu
mengembangkan pasar yang efisien, bebas dari monopoli, oligopoli, dan eksternal
disekonomis. Oleh karena itu kebijakan pemerintah harus bersifat “Market
Friendly”.
C.KELEBIHAN TEORI
KLASIK DAN TEORI NEO-KLASIK
a. Kelebihan
Teori Klasik Dalam Perdagangan Internasional
Adam Smith mengajukan teori
perdagangan internasional yang dikenal dengan teori keunggulan absolut. Ia
berpendapat bahwa jika suatu negara menghendaki adanya persaingan, perdagangan
bebas dan spesialisasi di dalam negeri, maka hal yang sama juga dikehendaki
dalam hubungan antar bangsa. Karena hal itu ia mengusulkan bahwa sebaiknya
semua negara lebih baik berspesialisasi dalam komoditi-komoditi di mana ia
mempunyai keunggulan yang absolut dan mengimpor saja komoditi-komoditi lainnya.
Apa yang dimaksud dengan keunggulan yang absolut? Maksudnya begini, jika negara
A dapat memproduksi kentang untuk 8 unit per tenaga kerja sedangkan negara B
untuk komoditi yang sama hanya dapat memproduksi 4 unit per tenaga kerja,
sedangkan untuk komoditi lain misalnya gandum, negara A hanya dapat memproduksi
6 unit per tenaga kerja sedangkan untuk negara B dapat memproduksi 12 unit per
tenaga kerja, maka dapat disimpulkan bahwa negara A mempunyai keunggulan absolut
dalam produksi kentang dibandingkan dengan negara B, sedangkan negara B dapat
dikatakan mempunyai keunggulan absolut dalam produksi gandum dibandingkan
negara A. Perdagangan internasional yang saling menguntungkan antara kedua
negara tersebut jika negara A mengekspor kentang dan mengimpor gandum dari
negara B, dan sebaliknya negara B mengekspor gandum dan mengimpor kentang dari
negara A.
Teori perdagangan internasional yang
lain diperkenalkan oleh David Ricardo. Teorinya dikenal dengan nama teori
keunggulan komparatif. Berbeda dengan teori keunggulan absolut yang
mengutamakan keunggulan absolut dalam produksi tertentu yang dimiliki oleh
suatu negara dibandingkan dengan negara lain, teori ini berpendapat bahwa
perdagangan internasional dapat terjadi walaupun satu negara tidak mempunyai
keunggulan absolut, asalkan harga komparatif di kedua negara berbeda. Ricardo
berpendapat sebaiknya semua negara lebih baik berspesialisasi dalam
komoditi-komoditi di mana ia mempunyai keunggulan komparatif dan mengimpor saja
komoditi-komoditi lainnya. Teori ini menekankan bahwa perdagangan internasional
dapat saling menguntungkan jika salah satu negara tidak usah memiliki
keunggulan absolut atas suatu komoditi seperti yang diungkapkan oleh Adam
Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif di mana harga untuk suatu
komoditi di negara yang satu dengan yang lainnya relatif berbeda.
b. Kelebihan
Teori Neo-Klasik Dalam Perdagangan Internasional
Kaum neoklasik mengatakan bahwa baik
perdagangan international maupun aliran modal international cenderung untuk
meratakan distribusi pendapatan didalam suatu Negara maupun antar Negara.
ARTI PENTING
TEORI KLASIK DAN NEO-KLASIK DALAM PERDAGANGAN INTERNAS
Teori klasik dan neo-klasik mempunyai arti penting dalam
perdagangan internasional karena perdagangan sudah menjadi isu penting sejak
jaman para filusuf yang mempermasalahkan apakah perdagangan itu secara moral
diterima atau tidak.
Perdagangan atau pertukaran mempunyai arti khusus dalam ilmu
ekonomi. Perdagangan diartikan sebagai proses tukar-menukar yang didasarkan
atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Pertukaran yang terjadi karena
paksaan, ancaman perang dan sebagainya tidak termasuk dalam arti perdagangan
yang dimaksud disini.
Teori perdagangan telah mengubah dunia menuju globalisasi
dengan lebih cepat. Kalau dahulu negara yang memiliki keunggulan absolut enggan
untuk melakukan perdagangan, berkat ”law of comparative costs” dari Ricardo
(1772-1823), Inggris mulai kembali membuka perdagangannya dengan negara lain.
Pemikiran kaum klasik telah mendorong diadakannya perjanjian
perdagangan bebas antara beberapa negara. Teori comparative advantage telah
berkembang menjadi dynamic comparative advantage yang menyatakan bahwa
keunggulan komparatif dapat diciptakan. Oleh karena itu penguasaan teknologi
dan kerja keras menjadi faktor keberhasilan suatu negara. Bagi negara yang
menguasai teknologi akan semakin diuntungkan dengan adanya perdagangan bebas
ini, sedangkan negara yang hanya mengandalkan kepada kekayaan alam akan kalah
dalam persaingan internasional.
Globalisasi merupakan hal yang tidak terhindarkan lagi. Mau
tidak mau, Indonesia harus siap menghadapinya. Kebijakan pemerintah yang salah
akan membuat Indonesia semakin terpuruk. Untuk itu penguasaan teknologi dan pengembangan
sumber daya manusia harus diperhatikan.
No comments:
Post a Comment